PP69_2001_Pelabuhan
survei kapal.pdf
standarisasi kapal fiber.pdf
1. Ukuran kontainer, kapasitas dan beratnya kelas Tinggi (mm) Lebar (mm) Panjang (mm) kapasitas Penyebutan tlrs tlrs tlrs kg ft IA 2.438 0 -5 2.438 0 -5 12.192 0 -10 30.480 40 IAA 2.591 0 -5 2.438 0 -5 12.192 0 -10 30.480 40 IB 2.438 0 -5 2.438 0 -5 9.125 0 -10 25.400 30 IC 2.438 0 -5 2.438 0 -5 6.058 0 -6 20.320 20 ID 2.438 0 -5 2.438 0 -5 2.991 0 -5 10.160 10 IE 2.438 0 -5 2.438 0 -5 1.968 0 -5 7.110 7 IF 2.438 0 -5 2.438 0 -5 1.460 0 -3 5.080 5 2A 2.100 0 -5 2.300 0 -5 2.920 0 -5 7.110 - 2B 2.100 0 -5 2.100 0 -5 2.400 0 -5 7.110 - 2C 2.100 0 -5 2.300 0 -5 1.450 0 -5 7.110 - Tipe-tipe kontainer yang ada 1. General cargo container 1. General purpose container 2. Spesific purpose container a. Closed vented /ventilated a.1. closed vented container a.2. ventiled container b. open top container c. platform based container c.1. open sided with complets superstrucure c.2. inclomplete superstruktur with fixed and c.3. incomplete superstrukture d. Platform cargo container 2. specific cargo container 1. thermal container a. insulated container b. refrigerated container (with expandable refrigerant) c. mechanically refrigerated container d. heated container e. refrigerated and heated container 2. tank container 3. dry bulk container 4. named by cargo type container a. car continer b. livestock container c. other types of named container pengertian container Container (Peti kemas) adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya. Meskipun ada beberapa silang pendapat mengenai peti kemas, internasional standard Organization (ISO) memberikan ketentuan mengenai peti kemas (freight container) sebagai berikut. a. Berbentuk tetap dan karenanya cukup kuat untuk dipakai berkali-kali b. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda transportasi dengan tidak mengisi di antaranya (one way transport) c. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk sgera pakai, terutama untuk memindahkan dari moda transpor yang satu ke moda transpor yang lain. d. Dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diisi dan dikosongkan. e. Mempunyai isi bagian dalam 1 M’ (35,8 cu.ft) atau lebih. Keuntungan dan kerugian memakai container Ø Keuntungan memakai container 1. Cepat dan ekonomis dalam menangani container, terutama dalam bongkar/muat di pelabuhan atau interface. 2. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga. 3. Efesien, karena satu gang dari 12 orang dapat bongkar/muat kapal container dalam 3-4 hari. Bila dilakukan hal yang sama oleh 100 orang akan memakan memakan waktu 3-4 minggu. 4. Pembungkus barang tidak perlu terlalu kuat, karena tumpukan (stacking) dapat dibatasi setinggi dalamnya kontainer. 5. Bisa untuk angkutan door to door. Ø Kerugian memakai container. a. Kapal container mahal (lebih mahal dari kapal barang biasa). b. Jumlah banyaknya container harus 3 kali banyak peti kemas yang ada dikapal. Satu kelompok yang akan dimuat dan satu kelompok yang akan dibongkar. c. Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar/muat container dan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya. d. Jalan-jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan container. e. Dapat terjadi ketidak seimbangan dalam perdagangan antar negara, bila suatu negara tidak cukup persediaan containernya. Terminal container. 1. Unit terminal container (UTPK). 2. Container Yard (CY). 3. Container freight station (CFS). 4. Inland Container Depot (ICD) Status container Dalam pengangkutan container dari suatu negara kenegara lainnya container mempunyai 2 status, yaitu : 1. Full Container load (FCL) Ciri-cirinya: a. Berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee. b. Container diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) dan container yang sudah diisi diserahkan di container Yard (CY) pelabuhan muat. c. Dipelabuhan bongkar, petikemas diambil oleh consignee di CY dan di-unstuffimg oleh consignee. d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakn dan kehilangan barang yang ada dalam container. 2. Less than Container Load (LCL) Ciri-cirinya adalah : a. Container berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee. b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran. c. Di pelabuhan bongkar, container di-unstuffing di CFS oleh peruhasaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan breakbulk. d. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang diangkut dalam peti kemas Dalam moda angkutan peti kemas, terdapat bebrapa kombinasi, yakni : PCL/LCL shipper Alur dari container Alur dari perjalan container dapat berbentuk. 1. FCL/FCL (House-House) Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak dari container Yard di pelabuhan bongkar. Kewajiban dari shipper dipelabuhan adalah mengambil (pick-up) container kosong. Stuffing dan haulage container yang sudah berisi ke CY di pelabuhan. Kewajiban dari consignee dipebuhan bongkar adalah mengambil container dari CY di pelabuhan, Haulage dan unstffing di tempatnya atau di CFS dan repositioning MT container ke depot. 2. LCL/LCL (Pier to Pier) Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan ke consignee di CFS dari pelabuhan bongkar. Pergerakan container Pergerakan container adalah aktivitas memindahkan container dari satu tempat ketempat lainnya. Alur dari container: Mata rantai kegiatan impor container (FCL dan LCL status) Dalam pergerakan container, aktivitas tersebut terdiri dari: 1. Haulage Container Terbagi menjadi: a. Carrier haulage,yakni memindahkan petikemas dari CY di pelabuhan ketempat consignee premises yang dilakukan oleh carrier atas beban pemilik barang. b. Merchant haulage, yakni pemindahan (haulage) yang dilakukan pemilik barang. 2. Repositioning empty (MT) container. MT container merupkan aktivitas yang terdiri dari: a. Mengambil MT dari depo (pick-up) untuk selanjutnya diisi muatan b. Menyerahkan MT kedepo (drop off) setelah dipakai. c. Mengembalikan MT ketempat asal atau tempat lain. 3. Leased container Dibagi menjadi: a. Spot lease Penyewaan container untuk satu pelayaran tertentu, yang dpat berupa trip lease. ü Trip lease (one way lease) ü Round trip Lease (two way) b. Long term lease. Penyewaan container untuk jangka waktu yang lama. c. Master lease Penyewa (user) menyewa container untuk waktu yang lam, namun dengan jumlah minimum tertentu. Penanganan container di lapangan container (CY) Dalam menangani container di lapangan atau depot, hal-hal yang harus diperhatikan adalah: 1. Tempat penumpukan harus rata dan keras. 2. Cara menumpuk (stracking): a. Peti kemas 40 ft tidak boleh ditindih oleh peti kemas 20 ft b. Tidak boleh meletakkan silang antara satu dengan yang lainnya. c. Antara sudut container di atas dan di bawah harus saling beradu d. Perlatan untuk menangani (handling) container harus siap Di pelabuhan pembongkaran a. Sebelum mengeluarkan muatandari container (stripping/devanning container) Hal-hal yang harus dilakukan: 1) Memeriksa apakah segel container lengkap, tidak rusak, atau telah diutak- atik 2) Memeriksa apakah bagian luar baik secara eksternal. Setiap kerusakan yang dapat memengaruhi isinya harus dicatat. 3) Sebelum membuka pintu, harap memperhatikan lbel container 4) Mebuka pintu sebelah kanan dari container dengan hati-hati sekali. b. Saat stripping/unstuffing container Setelah pintu dibuka, tunggu sekitar 5-10 menit untuk mencegah terhirup bau beracun. Urutan pembongkaran dibalik yaitu mulai dari pintu dahulu. c. Setelah selesai stripping setelah di stripping container yang kosong haruis segera diperiksa dan dibersihkan Membongkar muat container dari kapal Dalam membongkar muat container dari kapal, kita harus mengetahi posisi container yang akan dibongkar muat. Apakahakan dibongkar muat dibay, row, atau tier Ø Bay adalah pembagian kapal secara membujur dari haluan keburitan dan mulai dari nomor 1 dan seterusnya. Ø Row adalah pembagian kapal secara melintang dari tengah kekiri dan kekanan. Ø Tier adalah pembagian nomor susunan container secara vertikal.
dalam sistem perkulianhan sekarang ini masih relepan dengan tugas tugas harian
dalam merancang sebuah kapal di butuhkan ketelitian yang berdasarkan teori dan logika
|