08/08/08

expr:id='"post-" + data:post.id'>

daftar ebook tentang peraturan pemerintah di bidang pelayaran dan perkapalan

PP69_2001_Pelabuhan

survei kapal.pdf

standarisasi kapal fiber.pdf


[+/-] Selengkapnya...

12/05/08

sistem containerisasi

expr:id='"post-" + data:post.id'>

1. Ukuran kontainer, kapasitas dan beratnya


kelas

Tinggi (mm)

Lebar (mm)

Panjang (mm)


kapasitas

Penyebutan


tlrs


tlrs


tlrs

kg

ft

IA

2.438

0 -5

2.438

0 -5

12.192

0 -10

30.480

40

IAA

2.591

0 -5

2.438

0 -5

12.192

0 -10

30.480

40

IB

2.438

0 -5

2.438

0 -5

9.125

0 -10

25.400

30

IC

2.438

0 -5

2.438

0 -5

6.058

0 -6

20.320

20

ID

2.438

0 -5

2.438

0 -5

2.991

0 -5

10.160

10

IE

2.438

0 -5

2.438

0 -5

1.968

0 -5

7.110

7

IF

2.438

0 -5

2.438

0 -5

1.460

0 -3

5.080

5

2A

2.100

0 -5

2.300

0 -5

2.920

0 -5

7.110

-

2B

2.100

0 -5

2.100

0 -5

2.400

0 -5

7.110

-

2C

2.100

0 -5

2.300

0 -5

1.450

0 -5

7.110

-

Tipe-tipe kontainer yang ada

1. General cargo container

1. General purpose container

2. Spesific purpose container

a. Closed vented /ventilated

a.1. closed vented container

a.2. ventiled container

b. open top container

c. platform based container

c.1. open sided with complets superstrucure

c.2. inclomplete superstruktur with fixed and

c.3. incomplete superstrukture

d. Platform cargo container

2. specific cargo container

1. thermal container

a. insulated container

b. refrigerated container (with expandable refrigerant)

c. mechanically refrigerated container

d. heated container

e. refrigerated and heated container

2. tank container

3. dry bulk container

4. named by cargo type container

a. car continer

b. livestock container

c. other types of named container

pengertian container

Container (Peti kemas) adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya.

Meskipun ada beberapa silang pendapat mengenai peti kemas, internasional standard Organization (ISO) memberikan ketentuan mengenai peti kemas (freight container) sebagai berikut.

a. Berbentuk tetap dan karenanya cukup kuat untuk dipakai berkali-kali

b. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda transportasi dengan tidak mengisi di antaranya (one way transport)

c. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk sgera pakai, terutama untuk memindahkan dari moda transpor yang satu ke moda transpor yang lain.

d. Dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diisi dan dikosongkan.

e. Mempunyai isi bagian dalam 1 M’ (35,8 cu.ft) atau lebih.

Keuntungan dan kerugian memakai container

Ø Keuntungan memakai container

1. Cepat dan ekonomis dalam menangani container, terutama dalam bongkar/muat di pelabuhan atau interface.

2. Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga.

3. Efesien, karena satu gang dari 12 orang dapat bongkar/muat kapal container dalam 3-4 hari. Bila dilakukan hal yang sama oleh 100 orang akan memakan memakan waktu 3-4 minggu.

4. Pembungkus barang tidak perlu terlalu kuat, karena tumpukan (stacking) dapat dibatasi setinggi dalamnya kontainer.

5. Bisa untuk angkutan door to door.

Ø Kerugian memakai container.

a. Kapal container mahal (lebih mahal dari kapal barang biasa).

b. Jumlah banyaknya container harus 3 kali banyak peti kemas yang ada dikapal. Satu kelompok yang akan dimuat dan satu kelompok yang akan dibongkar.

c. Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar/muat container dan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya.

d. Jalan-jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan container.

e. Dapat terjadi ketidak seimbangan dalam perdagangan antar negara, bila suatu negara tidak cukup persediaan containernya.

Terminal container.

1. Unit terminal container (UTPK).

2. Container Yard (CY).

3. Container freight station (CFS).

4. Inland Container Depot (ICD)

Status container

Dalam pengangkutan container dari suatu negara kenegara lainnya container mempunyai 2 status, yaitu :

1. Full Container load (FCL)

Ciri-cirinya:

a. Berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee.

b. Container diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) dan container yang sudah diisi diserahkan di container Yard (CY) pelabuhan muat.

c. Dipelabuhan bongkar, petikemas diambil oleh consignee di CY dan di-unstuffimg oleh consignee.

d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakn dan kehilangan barang yang ada dalam container.

2. Less than Container Load (LCL)

Ciri-cirinya adalah :

a. Container berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee.

b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.

c. Di pelabuhan bongkar, container di-unstuffing di CFS oleh peruhasaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan breakbulk.

d. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang diangkut dalam peti kemas

Dalam moda angkutan peti kemas, terdapat bebrapa kombinasi, yakni :

PCL/LCL






Oval: FCL


Oval: LCL


shipper

Alur dari container

Alur dari perjalan container dapat berbentuk.

1. FCL/FCL (House-House)

Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak dari container Yard di pelabuhan bongkar. Kewajiban dari shipper dipelabuhan adalah mengambil (pick-up) container kosong. Stuffing dan haulage container yang sudah berisi ke CY di pelabuhan. Kewajiban dari consignee dipebuhan bongkar adalah mengambil container dari CY di pelabuhan, Haulage dan unstffing di tempatnya atau di CFS dan repositioning MT container ke depot.

2. LCL/LCL (Pier to Pier)

Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan ke consignee di CFS dari pelabuhan bongkar.

Pergerakan container

Pergerakan container adalah aktivitas memindahkan container dari satu tempat ketempat lainnya.

Alur dari container:

Mata rantai kegiatan impor container

(FCL dan LCL status)

Dalam pergerakan container, aktivitas tersebut terdiri dari:

1. Haulage Container

Terbagi menjadi:

a. Carrier haulage,yakni memindahkan petikemas dari CY di pelabuhan ketempat consignee premises yang dilakukan oleh carrier atas beban pemilik barang.

b. Merchant haulage, yakni pemindahan (haulage) yang dilakukan pemilik barang.

2. Repositioning empty (MT) container.

MT container merupkan aktivitas yang terdiri dari:

a. Mengambil MT dari depo (pick-up) untuk selanjutnya diisi muatan

b. Menyerahkan MT kedepo (drop off) setelah dipakai.

c. Mengembalikan MT ketempat asal atau tempat lain.

3. Leased container

Dibagi menjadi:

a. Spot lease

Penyewaan container untuk satu pelayaran tertentu, yang dpat berupa trip lease.

ü Trip lease (one way lease)

ü Round trip Lease (two way)

b. Long term lease.

Penyewaan container untuk jangka waktu yang lama.

c. Master lease

Penyewa (user) menyewa container untuk waktu yang lam, namun dengan jumlah minimum tertentu.

Penanganan container di lapangan container (CY)

Dalam menangani container di lapangan atau depot, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Tempat penumpukan harus rata dan keras.

2. Cara menumpuk (stracking):

a. Peti kemas 40 ft tidak boleh ditindih oleh peti kemas 20 ft

b. Tidak boleh meletakkan silang antara satu dengan yang lainnya.

c. Antara sudut container di atas dan di bawah harus saling beradu

d. Perlatan untuk menangani (handling) container harus siap

Di pelabuhan pembongkaran

a. Sebelum mengeluarkan muatandari container (stripping/devanning container)

Hal-hal yang harus dilakukan:

1) Memeriksa apakah segel container lengkap, tidak rusak, atau telah diutak- atik

2) Memeriksa apakah bagian luar baik secara eksternal. Setiap kerusakan yang dapat memengaruhi isinya harus dicatat.

3) Sebelum membuka pintu, harap memperhatikan lbel container

4) Mebuka pintu sebelah kanan dari container dengan hati-hati sekali.

b. Saat stripping/unstuffing container

Setelah pintu dibuka, tunggu sekitar 5-10 menit untuk mencegah terhirup bau beracun. Urutan pembongkaran dibalik yaitu mulai dari pintu dahulu.

c. Setelah selesai stripping setelah di stripping container yang kosong haruis segera diperiksa dan dibersihkan

Membongkar muat container dari kapal

Dalam membongkar muat container dari kapal, kita harus mengetahi posisi container yang akan dibongkar muat. Apakahakan dibongkar muat dibay, row, atau tier

Ø Bay adalah pembagian kapal secara membujur dari haluan keburitan dan mulai dari nomor 1 dan seterusnya.

Ø Row adalah pembagian kapal secara melintang dari tengah kekiri dan kekanan.

Ø Tier adalah pembagian nomor susunan container secara vertikal.

[+/-] Selengkapnya...

30/04/08

expr:id='"post-" + data:post.id'>

selamat berjumpa kembali..
sorry kawan bila melihat tampilan blog saya ini tidak pernah diperbaharui disebabkan satu dan lain hal

[+/-] Selengkapnya...

18/03/08

tugas harian

expr:id='"post-" + data:post.id'>

dalam sistem perkulianhan sekarang ini masih relepan dengan tugas tugas harian

[+/-] Selengkapnya...

03/03/08

TUGAS MERANCANG KAPAL

expr:id='"post-" + data:post.id'>

dalam merancang sebuah kapal di butuhkan ketelitian yang berdasarkan teori dan logika

[+/-] Selengkapnya...

expr:id='"post-" + data:post.id'>

[+/-] Selengkapnya...